
" Kalau cinta memang bukan hanya dalam kata-kata, tentu tidak ada kesalahan yang tidak bisa dimaafkan! Orang yang mampu memaafkan hanyalah orang-orang yang punya cinta, Tetapi, orang yang punya cinta seharusnya tidak menyakiti atau menguji sesama dengan mengulang-ulang kesalahan yang itu-itu juga. "
Memaafkan Orang Lain
Memaafkan bukanlah sebuah perasaan, tetapi sebentuk tindakan, sebentuk kemauan dari diri seseorang. Memaafkan adalah suatu obat yang secara ajaib bisa dirasakan, tetapi tidak banyak di antara kita mampu melakukannya dengan mudah.
Anda mau memaafkan, pasti Anda bisa memaafkan. Anda tidak mau memaafkan, pasti Anda sendiri yang akan merasakan akibatnya karena memelihara ingatan dengan segala konsekuensinya yang membuat kita "sakit hati" atau "sakit pikir"
Memelihara dendam karena orang lain menyakiti hati kita adalah seperti menelan racun sambil berharap orang lainlah yang akan mati!
Pemberian maaf mendapatkan keindahannya yang unik dari penyembuhan yang didatangkannya kepada semua jenis "sakit hati".
Memaafkan bukan berarti melupakan tindakan orang yang menyakiti kita, seolah-olah memaafkan harus satu paket dengan melupakan kejadiannya. Kita harus bisa memaafkan, tetapi bukan melupakan begitu saja sampai suatu hari kita merasakan hal yang sama yang diperbuat oleh orang yang sama.
Kalau Anda menerima rasa "sakit hati" yang dilontarkan orang lain sebagai akibat dari perbuatan sendiri yang tanpa disengaja atau bahkan disengaja telah Anda lakukan, nasihat yang bisa diberikan adalah sebagai berikut.
Maafkan dan lupakan! Anda bisa hidup sehat dan sejahtera. Tetapi, itu berbeda jika Anda menerima "sakit hati" yang berasal dari serangan curang seseorang yang memang dengan sengaja atau tidak disengaja perbuatannya membuat masalah yang berakibat Anda mengalami sakit hati.
Karena itu, nasihat yang bisa diberikan adalah tetap memaafkan, tetapi jangan beri kesempatan lagi padanya untuk menyakiti hati Anda!
Ada banyak cara yang bisa kita lakukan untuk menghindarinya berbuat hal yang sama pada Anda di kemudian hari.
Perjuangan Berat Memaafkan Diri Sendiri
Sebagian orang lebih mudah memberi maaf atas kesalahan yang orang lain lakukan terhadap dirinya karena banyak alasan.
Tetapi untuk memaafkan dirinya sendiri atas rasa penyesalan terhadap suatu perbuatan banyak orang yang tidak mampu melakukannya, dan membuat penyesalan yang tak berujung sepanjang hidup.
Memaafkan diri sendiri memerlukan keberanian yang besar, lagi pula apakah Anda berani membebaskan diri dari bayang-bayang kesalahan yang dilakukan pada hari-hari lalu?
Banyak orang yang tidak bisa memaafkan diri sendiri tetapi malah yang disalahkan adalah orang lain. Itu ibarat terjatuh sendiri, tetapi menyalahkan teman seperjalanan.
Memaafkan diri sendiri dan membebaskan diri dari rasa bersalah sangat memerlukan keberanian dan keteguhan hati. Kita akan memulainya untuk bisa keluar dari bayang-bayang masa lalu dengan membuat skenario baru untuk naskah hidup kita selanjutnya.
Kita perlu memaafkan diri sendiri, seperti layaknya kita memaafkan orang yang berbuat salah kepada kita, tetapi orang tersebut sudah meninggal atau tak diketahui lagi dimana dia tinggal
Memaafkan tidak mengubah fakta dari masa lalu kita. Klimaks dari pemberian maaf adalah hal itu akan datang setelah kita merasa bersatu kembali dengan diri sendiri secara utuh.
Kita menyadari telah berbuat kesalahan dan tidak punya daya dan kesempatan lagi untuk memperbaiki kesalahan itu, dan ada semacam perjanjian yang hanya diri kita sendiri yang mengetahui bagaimana kita berjanji tidak akan mengulanginya dan akan menjalani hidup baru dengan cara berpikir baru untuk meraih pengampunan yang diberikan oleh diri sendiri yang menjadikan kita hidup lebih baik.
Memaafkan diri sendiri adalah obat penyembuhan yang tuntas atas kehidupan itu sendiri. Bisa memaafkan adalah karunia yang terindah dalam hidup seseorang,
baik itu memaafkan diri sendiri maupun memaafkan orang lain.
Selasa, 29 Juli 2008
Maafkanlah....
Langganan:
Posting Komentar (Atom)
2 komentar:
hiks,, memaafkan ya kang deni?
suatu hal yang sebenarnya mudah di lakukan tapi sulit untuk di wujudkan. tapi alangkah indahnya jika kita semua saling memaafkan, kayak jadi lebaran terus, ya to kang deni? jadi gak usah nunggu lebaran untuk meminta maaf dan saling memaafkan...
Komen yang sangat bijak, semoga menjadi inspirasi dan pencerahan bagi kita semua dalam bersikap dan menyikapi.
Terima Kasih
Posting Komentar